Proses edit foto produk adalah proses melahirkan sebuah karya seni. Statement tersebut bisa Anda jadikan pedoman sepanjang proses penyuntingan. Tak perlu sempurna, asal sudah efektif dan sesuai dengan value untuk meningkatkan brand image Anda. Berikut 9 elemen penting yang perlu dimaksimalkan karena sifatnya sangat fundamental.
- Kualitas Resolusi Foto
Perihal kualitas foto secara keseluruhan tergantung kamera apa yang digunakan. Jika Anda memiliki tim foto sendiri, sediakan kamera dengan resolusi yang bagus. Minimal tidak mudah goyah saat ada gerakan. Saat ini cukup banyak kamera dengan resolusi bagus yang dijual dengan harga terjangkau. Bisa juga menggunakan smartphone versi terbaru.
- Latar Belakang
Selain foto produk, bagian latar belakang juga turut mempengaruhi tingkat CTR serta konversi. Begitu dipajang di sosial media, target audien akan melihat foto secara keseluruhan. Mereka akan menilai apakah antara latar belakang dengan objek utama sinkron atau tidak. Biasanya untuk memberi efek “clean” atau bersih, si editor foto pakai background putih.
- Pencahayaan
Profesionalitas suatu foto produk yang terpajang sangat tergantung pada komposisi cahayanya. Berapa porsi cahaya yang masuk, sudut mana yang harus disorot, dan lain sebagainya penting untuk dipertimbangkan. Jadikanlah objek foto produk Anda sebagai “bintang” yang bisa menarik perhatian target konsumen hanya dalam sekali pandang.
- Naturalistis
Elemen ini ada kaitannya dengan kesesuaian antara hasil edit foto dengan foto asal. Efek natural sangat terasa ketika memandangnya tanpa tendensi apa-apa. Sebab, penilaian terhadap suatu seni cenderung berangkat dari alam bawah sadar manusia. Maka dari itu, saat edit foto produk, persepsikan seperti apa yang diinginkan oleh target konsumen.
- Tekstur
Apakah perlu tekstur tambahan saat menyunting foto produk? Jika memang perlu, silakan. Sekarang ini sudah banyak website yang menyediakan tekstur gratis untuk diunduh. Adanya tekstur bukan untuk memanipulasi foto. Akan tetapi, bisa memperjelas foto asli. Misalnya di dalam foto, gambar kayunya kurang kelihatan. Maka bisa pakai tekstur kayu tambahan.
- Fokus Foto
Bagian mana di dalam foto yang akan Anda tonjolkan? Itu yang sebaiknya dipertimbangkan lebih dahulu. Setiap sudut foto memiliki perannya masing-masing. Sedangkan fokus foto berfungsi untuk menangkap perhatian target konsumen. Jika bagian brand produk yang ingin ditonjolkan, maka berilah efek blur pada sisi-sisi lain yang kurang begitu penting.
- Sudut Pandang
Apakah software penyunting foto seperti Photoshop mampu mengubah sudut pandang? Bisa sekali. Tapi sebaiknya jangan ubah jika tidak bersifat mendesak. Sebab perubahan sudut pandang bisa mengurangi efek “natural” pada foto. Sebagai gantinya, saat memotret usahakan sudah memenuhi angle terbaik. Usahakan lakukan beberapa kali pemotretan.
- Ada Aksi atau Sekadar Gambar
Jika disuruh memilih, maka lebih baik gunakan foto yang menggambarkan sebuah aksi. Misalnya bisnis Anda bergerak di bidang makanan ringan. Katakanlah keripik pisang. Maka, di dalam foto, sebaiknya ada tokoh yang mengambil keripik dengan senyum berbinar. Foto yang bercerita cenderung mengundang banyak klik dibandingkan foto produk seadanya.
- Gaya Ungkap Foto
Elemen ini juga sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Perihal gaya ungkap foto tentu disesuaikan dengan target konsumen sekaligus brand value bisnis Anda. Apakah ingin menggunakan gaya bernuansa alam, vintage, atau lainnya.
Sekali lagi, edit foto produk itu adalah proses melahirkan karya seni. Jiwa seni Anda akan terasa jika bisa memaksimalkan kesembilan elemen di atas secara berulang atau repetitif. Untuk yang baru memulai, memang amat disarankan didampingi oleh mentor. Tapi kalau tak ada, bisa manfaatkan beragam tutorial via Youtube atau blog.